Itulah yang dikatakan oleh salah seorang teman di kantor kami. Ajang penganugerahan Citra Pariwara 2008 sudah lama lewat sejak 15 November 2008. Namun karena satu dan lain hal, penghargaan tersebut baru mendarat di kantor kami tanggal 26 Februari 2009 lalu.
Kedatangan penghargaan Citra Pariwara itu mengingatkan kami kepada malam yang tak terlupakan, di mana SemutApi Colony bersama dengan Klix Digital berhasil menyabet penghargaan Bronze untuk kompetisi Pariwara Non Konvensional/Inovatif dalam kategori materi penunjang dalam inovasi “The Bro and Cuy Super Show”. Inovasi tersebut berawal dari SemutApi Colony sebagai partner Djarum yang memunculkan ide inovatif untuk meramaikan event Djarum Super Soccer yang sedang diadakan di beberapa kota di Indonesia. Sedangkan, Klix Digital berperan sebagai perusahaan konsultan digital brand marketing communications yang mendukung terciptanya The Bro and Cuy Super Show, khususnya dalam hal teknologi, yang tentunya diintegrasikan dengan strategi marketing komunikasi dari SemutApi Colony.
Pada dasarnya, The Bro and Cuy Super Show merupakan inovasi konvergensi dua media, yaitu telepon genggam dengan fungsi SMS (short message service) dan outdoor LED screen. Konvergensi media yang dinamakan SMS to LED tersebut sempat dipandang rumit oleh sebagian orang, namun ternyata tidak sama sekali. Pada intinya, perangkat dasar outdoor LED screen Djarum adalah komputer. kami menjadikannya sebagai sentral dari semua operasi yang ada. Semua fungsi dihubungkan ke computer dan…Voila! SMS to LED pun jadi. Sederhana, bukan?
Periode pertama The Bro and Cuy Super Show berlangsung pada tanggal 6-26 Oktober 2008 pk 12.00 – 13.00 dan 17.30 – 19.00 di ujung Jl Asia Afrika, Senayan. Inovasi media outdoor pertama di Indonesia ini ternyata mendapatkan respon yang cukup positif dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dari total trafik yang kami dapatkan mencapai 1.100 SMS, bahkan tak jarang kami menemukan pengirim SMS yang antusias sekali, mengirim SMS puluhan kali dalam sehari. Wow!!
Respon positif ternyata tidak hanya datang dari masyarakat saja, tetapi juga dari media, di mana The Bro and Cuy Super Show mendapatkan banyak sekali publikasi, dari media print sampai online. Melihat kesuksesan tersebut, Djarum akhirnya tertarik untuk menerapkannya kembali di beberapa kota lain, khususnya di Jawa.
Kesuksesan The Bro and Cuy Super Show tersebut tidak lebih dari hasil pemikiran kreatif dan kerja sama seluruh team. Hari itu, saya dapat melihat senyum puas di wajah teman-teman kantor, yang tentunya dibarengi dengan semangat yang kembali memacu kami untuk membuat inovasi-inovasi berikutnya yang lebih “Wow” lagi dari The Bro and Cuy Super Show.
Sekali lagi…Congratz, Klix Digital Team!
PS:
Buat yang mau lebih tau tentang The Bro and Cuy Super Show, coba klik di sini:
Ingatkah kalian ketika kita duduk di bangku sekolah dulu, di mana belum ada internet? Saya teringat ketika guru memberikan tugas klipping, misalnya tentang runtuhnya pemerintahan Soeharto, saya harus membongkar semua tumpukan koran di rumah dan membuka halaman koran tersebut satu per satu sampai saya menemukan berita yang diinginkan. Jika koran tersebut sudah dijual, maka saya harus datang ke rumah tetangga yang berlangganan koran dan membongkarnya satu per satu atau saya tidak akan pernah bisa untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Namun sekarang, ada sebuah media yang jauh lebih praktis dibandingkan koran, majalah atau media lainnya. Media itu disebut internet. Ketika saya ingin mencari tahu tentang café dengan live music jazz, saya tidak perlu membeli setumpuk majalah sebelum menemukan tempat yang cocok. Saya hanya perlu membuka google, lalu mengetik kata kunci “café Jakarta”. Dan, taraaaaa……..Puluhan bahkan ratusan nama café beserta detailnya pun muncul. Begitu mudah dan efisien.
Inilah salah satu hal yang menyebabkan internet menjadi diminati oleh banyak orang, bahkan tidak jarang ada orang yang mulai menggantikan media utama mereka dari koran atau majalah ke media ini. Dalam beberapa tahun terakhir ini, internet berkembang demikian pesat. Lihat saja di tahun 2000, pengguna internet masih berkisar antara 2 juta orang, tetapi di akhir tahun 2008 pengguna internet Indonesia sudah mencapai lebih dari 30 juta orang, 35% di antaranya mengaksesnya setiap hari. Sebuah kemajuan yang cukup pesat.
Tak hanya itu, bahkan Indonesia sudah menjadi negara terbesar ke-15 di dunia dalam kategori jumlah pengguna internet. Di Asia sendiri yang memiliki komposisi 60.5% dari total pengguna internet di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-5 untuk jumlah pengguna internet terbanyak setelah Cina, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Dari segi koneksi internet, saat ini dial up masih mendominasi 73% koneksi yang digunakan di Indonesia. Tepat di bawah dial up, koneksi internet dengan XDSL mengikuti dengan proporsi 16%. Lainnya seperti wireless internet dengan menggunakan handset, cable, wireless internet dengan menggunakan ISP dan dedicated di luar Telkom hanya terbilang sedikit di Indonesia.
Komposisi koneksi internet di Indonesia di atas akan berubah di tahun-tahun mendatang. Hal ini dikarenakan oleh pertumbuhan masing-masing koneksi internet. Dial up yang kini masih menguasai koneksi internet Indonesia memiliki pertumbuhan terkecil, yakni hanya sekitar 6% saja. Sedangkan, wireless internet melalui ISP dan cellular operator, serta XDSL memiliki pertumbuhan di atas 100% di tahun 2008. Dengan melihat kondisi ini, dapat diprediksi bahwa di tahun mendatang XDSL akan mendominasi koneksi internet Indonesia, tapi tidak lama setelah itu dominasi koneksi internet akan dilakukan oleh wireless internet baik melalui ISP maupun cellular operator.
Tempat Akses Internet Terpopuler Masih Warnet
Kini, masih banyak orang-orang yang mengakses internet dari warung internet (warnet). Namun, seiring dengan tuntutan akan efisiensi waktu dan tenaga, koneksi melalui kantor dan rumah juga mulai tumbuh. Perkembangan wireless internet menyebabkan koneksi dari handset, kampus/sekolah, dan hotspot di café atau mall.
Menurut survey yang dilakukan oleh Synovate 2008, biasanya mereka yang mengakses internet dari warnet merupakan siswa/mahasiswa yang harus mencari referensi untuk tugas atau hanya untuk browse hal-hal yang fun saja. Selain itu, pengakses dari warnet juga banyak yang berasal dari pencari pekerjaan (job seeker) untuk mencari lowongan.
Sedangkan, pemakai internet di rumah biasanya merupakan orangtua sebagai pengambil keputusan dengan anak yang masih sekolah, yang ikut menggunakan internet. Pengguna internet di rumah lainnya biasanya merupakan anak yang sudah cukup besar dengan status belum menikah.
Trend Perilaku Online di Indonesia
Kini internet sudah menjadi media utama bagi sebagian orang di Indonesia. Ketika mereka ingin mencari berita atau informasi tertentu, mereka akan dengan mudah mencarinya di internet. Berbeda dengan koran yang harus menunggu esok hari untuk dapat mengetahui kecelakaan pesawat yang baru saja terjadi atau menunggu jam siaran talkshow kesehatan di radio untuk mengetahui tentang resiko osteoporosis. Kini orang-orang menggunakan internet untuk mencari informasi tertentu (browsing).
Selain itu, internet digunakan sebagai alat komunikasi yang mudah dan murah, entah melalui email. chat rooms, atau bersosialisasi melalui website komunitas, forum, atau groups tertentu. Seiring dengan semakin menurunnya tarif internet dan perkembangan teknologi perbankan, pengguna internet juga dapat dengan mudahnya melakukan aktivitas seperti download, gaming, menonton video, dan bertransaksi secara online.
Alexa.com merekam aktivitas semua pengguna internet seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Alexa, di akhir tahun 2008 Yahoo! masih menjadi website terpopuler di Indonesia. Untuk social networking, Friendster masih lebih unggul dibandingkan Facebook. Blogger.com dan Youtube menjadi website terpopuler untuk kategori blog dan website video, sedangkan Kaskus paling favorit untuk kategori website komunitas untuk sharing dan berdiskusi.
Dari data Top Accessed Website di atas, kita dapat melihat natur orang Indonesia yang gemar bersosialisasi dan berbagi tentang informasi atau sekedar sharing tentang pengalaman atau karya pribadinya. Hal ini dapat kita lihat dari 6 dari 10 website terpopuler merupakan website untuk bersosialisasi, yaitu Friendster, Blogger.com, Facebook, Youtube, Wordpress, dan Kaskus.
Kini internet sudah berkembang sedemikian luasnya di Indonesia, bahkan penggunanya sudah membentuk kelompok-kelompok berdasarkan kepentingan dan minatnya masing-masing. Tinggal siapa yang paling jeli dan kreatif untuk memanfaatkan media tersebut untuk meluaskan brandnya ke lebih dari 30 juta penduduk online di Indonesia.