Ingatkah kalian ketika kita duduk di bangku sekolah dulu, di mana belum ada internet? Saya teringat ketika guru memberikan tugas klipping, misalnya tentang runtuhnya pemerintahan Soeharto, saya harus membongkar semua tumpukan koran di rumah dan membuka halaman koran tersebut satu per satu sampai saya menemukan berita yang diinginkan. Jika koran tersebut sudah dijual, maka saya harus datang ke rumah tetangga yang berlangganan koran dan membongkarnya satu per satu atau saya tidak akan pernah bisa untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Namun sekarang, ada sebuah media yang jauh lebih praktis dibandingkan koran, majalah atau media lainnya. Media itu disebut internet. Ketika saya ingin mencari tahu tentang café dengan live music jazz, saya tidak perlu membeli setumpuk majalah sebelum menemukan tempat yang cocok. Saya hanya perlu membuka google, lalu mengetik kata kunci “café Jakarta”. Dan, taraaaaa……..Puluhan bahkan ratusan nama café beserta detailnya pun muncul. Begitu mudah dan efisien.
Inilah salah satu hal yang menyebabkan internet menjadi diminati oleh banyak orang, bahkan tidak jarang ada orang yang mulai menggantikan media utama mereka dari koran atau majalah ke media ini. Dalam beberapa tahun terakhir ini, internet berkembang demikian pesat. Lihat saja di tahun 2000, pengguna internet masih berkisar antara 2 juta orang, tetapi di akhir tahun 2008 pengguna internet Indonesia sudah mencapai lebih dari 30 juta orang, 35% di antaranya mengaksesnya setiap hari. Sebuah kemajuan yang cukup pesat.
Tak hanya itu, bahkan Indonesia sudah menjadi negara terbesar ke-15 di dunia dalam kategori jumlah pengguna internet. Di Asia sendiri yang memiliki komposisi 60.5% dari total pengguna internet di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-5 untuk jumlah pengguna internet terbanyak setelah Cina, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Dari segi koneksi internet, saat ini dial up masih mendominasi 73% koneksi yang digunakan di Indonesia. Tepat di bawah dial up, koneksi internet dengan XDSL mengikuti dengan proporsi 16%. Lainnya seperti wireless internet dengan menggunakan handset, cable, wireless internet dengan menggunakan ISP dan dedicated di luar Telkom hanya terbilang sedikit di Indonesia.
Komposisi koneksi internet di Indonesia di atas akan berubah di tahun-tahun mendatang. Hal ini dikarenakan oleh pertumbuhan masing-masing koneksi internet. Dial up yang kini masih menguasai koneksi internet Indonesia memiliki pertumbuhan terkecil, yakni hanya sekitar 6% saja. Sedangkan, wireless internet melalui ISP dan cellular operator, serta XDSL memiliki pertumbuhan di atas 100% di tahun 2008. Dengan melihat kondisi ini, dapat diprediksi bahwa di tahun mendatang XDSL akan mendominasi koneksi internet Indonesia, tapi tidak lama setelah itu dominasi koneksi internet akan dilakukan oleh wireless internet baik melalui ISP maupun cellular operator.
Tempat Akses Internet Terpopuler Masih Warnet
Kini, masih banyak orang-orang yang mengakses internet dari warung internet (warnet). Namun, seiring dengan tuntutan akan efisiensi waktu dan tenaga, koneksi melalui kantor dan rumah juga mulai tumbuh. Perkembangan wireless internet menyebabkan koneksi dari handset, kampus/sekolah, dan hotspot di café atau mall.
Menurut survey yang dilakukan oleh Synovate 2008, biasanya mereka yang mengakses internet dari warnet merupakan siswa/mahasiswa yang harus mencari referensi untuk tugas atau hanya untuk browse hal-hal yang fun saja. Selain itu, pengakses dari warnet juga banyak yang berasal dari pencari pekerjaan (job seeker) untuk mencari lowongan.
Sedangkan, pemakai internet di rumah biasanya merupakan orangtua sebagai pengambil keputusan dengan anak yang masih sekolah, yang ikut menggunakan internet. Pengguna internet di rumah lainnya biasanya merupakan anak yang sudah cukup besar dengan status belum menikah.
Trend Perilaku Online di Indonesia
Kini internet sudah menjadi media utama bagi sebagian orang di Indonesia. Ketika mereka ingin mencari berita atau informasi tertentu, mereka akan dengan mudah mencarinya di internet. Berbeda dengan koran yang harus menunggu esok hari untuk dapat mengetahui kecelakaan pesawat yang baru saja terjadi atau menunggu jam siaran talkshow kesehatan di radio untuk mengetahui tentang resiko osteoporosis. Kini orang-orang menggunakan internet untuk mencari informasi tertentu (browsing).
Selain itu, internet digunakan sebagai alat komunikasi yang mudah dan murah, entah melalui email. chat rooms, atau bersosialisasi melalui website komunitas, forum, atau groups tertentu. Seiring dengan semakin menurunnya tarif internet dan perkembangan teknologi perbankan, pengguna internet juga dapat dengan mudahnya melakukan aktivitas seperti download, gaming, menonton video, dan bertransaksi secara online.
Alexa.com merekam aktivitas semua pengguna internet seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Alexa, di akhir tahun 2008 Yahoo! masih menjadi website terpopuler di Indonesia. Untuk social networking, Friendster masih lebih unggul dibandingkan Facebook. Blogger.com dan Youtube menjadi website terpopuler untuk kategori blog dan website video, sedangkan Kaskus paling favorit untuk kategori website komunitas untuk sharing dan berdiskusi.
Dari data Top Accessed Website di atas, kita dapat melihat natur orang Indonesia yang gemar bersosialisasi dan berbagi tentang informasi atau sekedar sharing tentang pengalaman atau karya pribadinya. Hal ini dapat kita lihat dari 6 dari 10 website terpopuler merupakan website untuk bersosialisasi, yaitu Friendster, Blogger.com, Facebook, Youtube, Wordpress, dan Kaskus.
Kini internet sudah berkembang sedemikian luasnya di Indonesia, bahkan penggunanya sudah membentuk kelompok-kelompok berdasarkan kepentingan dan minatnya masing-masing. Tinggal siapa yang paling jeli dan kreatif untuk memanfaatkan media tersebut untuk meluaskan brandnya ke lebih dari 30 juta penduduk online di Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar